ALAMAT REDAKSI

PO.Box 118 Temanggung 56200
JAWA TENGAH - INDONESIA
HP/SMS/WA.085228085470

CP: Pdt. HOSEA AGUS SUSANTO,S.Pd.K

Pacaran ???

No Comments
Oleh : Pdt. Mieke Mandey Ayat Pokok : YOHANES 10:10 Pencuri datang hanya untuk: 1. Mencuri 2. Membunuh 3. Membinasakan Tuhan Yesus datang untuk: 1. Memberi hidup 2. Kelimpahan Dari sejak semula memang iblis ingin menghancurkan “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi” (Kejadian 1:1). Lalu dikatakan bahwa “bumi tidak berbentuk dan kosong”. Mengapa demikian? Karena ada campur tangan iblis yang merusak ciptaan Allah yang sempurna. Hal ini tidak ditulis dalam kitab Kejadian tetapi ditulis dalam Yesaya 14. Di dalam kitab Yesaya kita dapat melihat adanya pemberontakan Lucifer. Iblis inilah yang selalu berusaha merusak karya Allah namun kita tahu bahwa Allah tidak pernah tinggal diam, Dia selalu menyempurnakan ciptaanNya dan menggenapkan rencanaNya. Kita tahu bahwa semua yang diciptakan Allah itu sempurna. Allah selalu memberi yang baik kepada manusia. Ada 7 kali kata “baik” disebutkan dalam kejadian Pasal 1 ini dan kita tahu bahwa angka 7 adalah angka sempurna. Jadi semua baik tetapi harus kita ketahui bahwa dari semua ciptaan Allah yang terbaik adalah manusia sebab manusia merupakan puncak ciptaan Allah yang paling sempurna dan paling mulia di antara ciptaan-ciptaan Allah yang lain. Mengapa? Sebab kita diciptakan segambar dengan Allah. Jadi di dalam diri kita ini terdapat kemuliaan Allah tetapi sayang gambar dan rupa Allah yang ada di dalam manusia itu telah dirusak oleh iblis. Tetapi Allah tidak tinggal diam karena Dia mengirim Yesus datang ke dunia untuk memulihkan keadaan manusia yang rusak sehingga gambar dan rupa yang rusak itu diganti dengan yang baru. Oleh sebab itu kita yang sudah dilahirkan kembali harus menjaga gambar dan rupa Allah yang telah dikembalikan Allah kepada kita dan jangan kita kembali dirusakkan lagi! Kita harus menjaganya dengan cara jangan memberi celah kepada iblis! Mengapa? Karena sampai saat ini iblis selalu tetap berusaha untuk dapat menghancurkan manusia dan saudara harus tahu bahwa begitu banyak cara dan siasat dari iblis untuk dapat menghancurkan anak-anak Tuhan. Salah satu hal yang sangat-sangat gencar yang dipakai oleh iblis pada saat-saat ini adalah menghancurkan keluarga. Dia akan merusak kesucian pernikahan Kristen melalui hubungan sex sebelum nikah. Serangan dan senjata ini khususnya ditujukan Iblis kepada pemuda dan remaja. Jadi masalah sex sebelum nikah harus dipahami benar. Perlu saudara remaja ketahui bahwa hubungan sex itu hanya dapat dilakukan oleh mereka yang sudah diteguhkan di dalam pernikahan yang kudus. Dengan kata lain mereka yang sudah menjadi suami isteri. Itulah sebabnya orang tua harus menjelaskan kepada anak-anak tentang hal ini. Jadi bagi semua yang belum menikah harus tahu bahwa Allah sangat menentang hubungan sex di luar pernikahan! Hal ini di mulai pada putra putri yang mulai menginjak pada masa remaja. Kita akan melihat suatu kisah yang diceritakan di dalam Kejadian 34:1-19 yaitu tentang 2 orang yang berlainan jenis yang sama-sama masih muda yaitu Dina dan Sikhem. Dina adalah anak perempuan Yakub satu-satunya yang lahir dari istri Yakub yang bernama Lea dan Sikhem adalah seorang pangeran muda putra Hemor orang Hewi raja negeri Sikhem. Tentunya saudara bertanya ada apa dengan kedua anak muda ini? Pada waktu Yakub bersama keluarganya sampai di Sikhem, di tanah Kanaan Yakub berkemah dan tinggal di sebelah timur kota tersebut. Di sana Yakub membeli sebidang tanah, mendirikan kemah disitu dan ia tinggal serta seluruh keluarganya (Kejadian 33:18-19). Jadi tempat tinggal Yakub berdekatan dengan kota Sikhem. Dina anak perempuan satu-satunya Yakub memiliki sifat antara lain: 1. Manja 2. Maunya sendiri. Kalau kita lihat dalam Kejadian 34:1 karena rasa kesepian maka Firman Allah katakana “Pergilah Dina ke kota untuk menemui gadis-gadis di kota sana”. Dina yang gadis desa ini waktu melihat penampilan gadis-gadis di kota maka Dina sangat tertarik dengan penampilan mereka karena ternyata gadis-gadis kota itu lebih modern daripada gadis-gadis yang ada di desanya itu. Maka dengan tidak berpikir panjang lagi maka Dina langsung bergaul dengan mereka. Ingat Firman Allah katakan bahwa “Kelakuan yang baik akan dirusakkan oleh pergaulan yang jahat”. PERGAULAN Kita tidak dilarang untuk berteman atau bergaul karena pergaulan itu juga penting tetapi kita harus tahu bahwa kita adalah remaja Kristen dan sebagai remaja Kristen tentu ada batas-batasnya dan tidak sembarang harus ada perbedaan. Dengan kata lain tidak sama. MODE-ANAK GAUL Artinya cara kita berpenampilan. Contoh: - Berpakaian kelihatan puser (Britney Spears) - Rambut - Dan lain-lain. Karena mode ini menjadi ciri atau identitas seseorang akan disebut “anak gaul dan kampung”. Mengikuti mode oke-oke aja tetapi tidak semua mode itu baik untuk kita ikuti. 1 Korintus 10:23 “Segala sesuatu”. Oleh sebab itu kita perlu selektif dalam hal memilih mode. Kejadian 34:2 “Ketika di lihat, dilarikan dan diperkosa”. Kalau kita membaca sepintas lalu pasti kita berpikir bahwa Dina dipaksa untuk melakukan hubungan sex tetapi kalau kita baca dari ayat 1 Dina sama sekali tidak dipaksa tetapi ia pergi ke Sikhem karena kemauannya sendiri. Ia bergaul bebas dengan orang-orang muda yang ada di Sikhem karena dasar suka dan ingin tahu. Mengapa Alkitab mengatakan bahwa Dina diperkosa? Untuk dapat mengetahui hal ini kita harus tahu adat istiadat orang Israel tidak sama dengan pengertian kita sekarang. Menurut mereka anak gadis yang kawin dengan seorang laki-laki tanpa adanya restu dan sepengetahuan dari orang tuanya itu berarti diperkosa. Hal ini akibat dari pergaulan bebas. Apalagi Sikhem anak raja dan ganteng siapa wanita yang tidak senang. Tentu di mata Dina Sikhem memiliki banyak kelebihan, antara lain: 1. Kaya 2. Punya nama 3. Ganteng 4. Pintar bergaul (Anak kota) 5. Romantis 6. Pintar Merayu Dengan hal-hal ini, kita bisa terlena dan pasti lupa segala-galanya maka pada akhirnya begitu mudahnya melakukan hubungan sex. Kejadian 34:3-4 kalau kita baca ayat ini maka akan berkata Sikhem baik sebab: 1. Dia Cinta 2. Mau bertanggung jawab “Ambillah bagiku gadis itu untuk jadi istriku” 1. “Ah ia mencintaiku” 2. “Ah ia orangnya bertanggungjawab” Dengan begitu banyak janji-janji gombal yang diucapkan laki-laki sehingga timbul dalam pikirannya “kan tidak mengapa karena ia mau bertanggungjawab apalagi ia mencintai aku”. Tidak mengapa anggap saja “persepakatan” ini semua akibat dari pergaulan bebas. Faktor yang lain juga yaitu kurangnya pengawasan atau perhatian dari orangtua khususnya dalam hal memberi pengarahan kepada anak-anaknya khususnya dalam hal berpacaran: 1. Yang penting bertanggungjawab 2. Sudah dilamar 3. Sudah disetujui oleh orangtua Banyak orangtua berpikir pokoknya menikah. Semua alasan di atas tidak benar. Pernikahan yang diawali dengan noda akan ada akibat buruk di masa mendatang karena jika rumah tangga dimulai dengan noda maka cepat atau lambat pasti akan mengalami kemalangan, hancur dan banyak persoalan sebab dasarnya tidak benar, yaitu hanya berdasarkan nafsu birahi. Mengapa kita harus menjaga kesucian atau keperawanan kita? Efesus 1:7 darah melambangkan kesucian. Kita tahu bahwa semua sudah berdosa dan jalan satu-satunya untuk dapat pengampunan atau keselamatan yaitu melalui penebusan dan itu dikerjakan oleh Yesus dengan mengeluarkan darah. Darah Yesus yang suci. Jadi darah lambang dari penebusan dan kesucian. Dengan demikian terjadi dalam pernikahan. Setiap pernikahan yang benar dan kudus akan ditandai dengan keluarnya darah. Darah tersebut merupakan tanda bahwa mempelai wanita benar-benar masih suci atau perawan. Oleh karena itu pemuda pemudi harus menjaga kesucian masing-masing sampai pada masuk dalam pernikahan yang kudus. Ibrani 13:4 “Hendaklah kamu” bagi orang Israel seorang gadis yang melakukan hubungan sex sebelum menikah disebut dengan perempuan sundal. Jadi permpuan sundal adalah sebutan yang dipakai bagi wanita yang tidak dapat menghargai kesuciannya. Ulangan 22:20-21 dilempari batu sampai mati. Bagi bangsa Israel hal ini merupakan aib. Saat ini seorang gadis yang sudah tidak perawan sebelum menikah tidak menjadi masalah bagi orang lain juga tidak dihukum mati seperti yang dialami oleh setiap orang Israel. Akan tetapi bagi kita orang percaya ini adalah dosa dan perbuatan ini akan menghasilkan buah yang pahit bagi dirinya. Enatah itu akibat buruk langsung dialami ataukah terjadi kelak kemudian hari (kepahitan, sakit hati, rasa dendam atau aib). Pacaran boleh saja tetapi harus ingat ada batas-batasnya. Kapan sih seseorang itu pantas pacaran? Tidak ada batasan. Ada yang SMP sudah pacaran dan ada yang sudah lulus kuliah belum pacaran. Kalau kita bisa bilang kapan pantasnya yaitu dengan melihat tujuan untuk apa? Jawabannya Cuma ada satu yaitu menikah karena kalau bukan tujuan itu lalu apa? 1. Coba-coba 2. Iseng 3. Daripada nganggur 4. Supaya dilihat orang 5. Kesepian 6. Ada teman ngobrol 7. Tidak gaul 8. Kampungan 9. dan lain-lain Kalau belum berani mikirin kawin jangan pacaran dulu lebih baik berteman. Pacaran itu penjajakan ke arah hubungan yang lebih serius yaitu pernikahan. Jadi tidak sama dengan pernikahan itu sebabnya tidak boleh melakukan hal-hal yang boleh dilakukan oleh suami istri. Maleakhi 2:14-16 Allah menghendaki keturunan Illahi Itulah sebabnya kita harus menjaga kekudusan karena hal ini sangat penting bagi setiap orang percaya. Firman Allah katakan bahwa hidup kita adalah rumah Allah (I Korintus 6:19). Kalau kita bait Allah maka yang ada dalam hidup ini adalah Allah, bukan hawa nafsu daging yang membawa kepada kehancuran. Ibrani 12:14 Ayat ini mengatakan kejarlah kekudusan karena tanpa kekudusan kita tidak berkenan kepada Tuhan. Dengan kata lain kekudusan harus dipelihara dalam hidup ini. Dengan apa orang muda mempertahankan kelakuannya yang bersih? Tentunya dengan Firman dan Roh Kudus. Kedua hal ini harus bekerja bersama-sama dalam hidup kita dan inilah yang akan membawa kita untuk hidup tidak bercela. Kejadian 6:9 Dikatakan Nuh adalah orang yang hidupnya tidak bercela pada sezamannya. Padahal kalau kita lihat pada zaman itu orang hidup dengan melakukan apa yang jahat di mata Tuhan (makan minum, kawin dan mengawinkan). Tetapi Nuh serta keluarganya tidak terpengaruh dengan pergaulan yang jahat. Apa rahasianya? Karena Nuh bergaul karib dengan Allah.