KRISTUS ADALAH PUSAT KEHIDUPAN
Oleh :Dra. Ria Pasaribu M.Div
Ayat Pokok: Surat Filipi
SURAT PAULUS KEPADA JEMAAT FILIPI Introduksi: 1. Dari seluruh surat Rasul Paulus kepada Jemaat, Filipi merupakan surat yang sangat pribadi dan hangat adanya. Kecintaan Paulus kepada Jemaat terekspersi dengan indah dan mendalam [AD 49 & 52]. 2. Kata kunci yang seringkali diuraikan dalam tulisannya dari Penjara: “Sukacita” [chara {khar-ah’}] (1:3-4, 18, 25, 2:1-2, 16-18; 3:1; 4:1, 4), sehingga banyak orang mengatakan: surat Filipi adalah: Himne sukacita Paulus. 3. Kata kunci lain yang cukup dominan dipakai adalah : “Dalam Kristus” (2:1; 3:1; 10; 4:1: 10, 13). Dalam Eksposisi ini kita akan bagi dalam 4 bagian, sbb: Pasal 1. Kristus adalah hidup kita Pasal 2. Kristus adalah teladan kita Pasal 3. Kristus adalah tujuan kita Pasal 4. Kristus adalah kelengkapan bagi orang kristen KRISTUS ADALAH HIDUP KITA (1:1-30) I. PENULIS 1. Penulis surat yang indah ini, a. memperkenalkan dirinya sebagai Paulus b. seseorang yang masa lampaunya adalah penindas pengikut Kristus (persecutor, Kis 8:1-3, 1 Tim 1:13) c. namun sekarang ditindas (persecuted, Fil 1:12-14; Kis 28:30) [AD 60 & 62] 2. Penulis ditemani oieh Timotius, a. bersama Paulus dalam perjalanan misi kedua (Kis 16:1-3) b. seorang muda, yang membaktikan diri melayani Paulus, dan dikasihi Paulus sebagai anaknya (Fil 2:9-22) 3. Bersama mereka menyatakan diri sebagai “hamba” [doulos {doo'-los} | surat kepada jemaat Filipi & Roma, selain itu adalah Rasul]… a. titel “hamba” ini mengandung unsur: ketergantungan, ketaatan, dan menyadari diri dimiliki oleh (ownership). b. digunakan dalam hubungannya dengan Yesus Kristus: – adalah kata yang diikuti dengan harga diri yang nyata/real dignity – pengabdian yang mendalam kepada Tuhan (Fil 2:5) II. A. PENERIMA SURAT PAULUS 1. diidentifikasikan sebagai “Orang-orang kudus dalam Kristus Yesus” a. titel “kudus” adalah panggilan yang umum bagi pengikut Kristus dalam Perjanjian Baru. Ide dasar dari titel ini adalah “dipisahkan”/separation, untuk tujuan pengabdian/persembahan (Keluaran 19:6). b. Kudus “didalam Kristus”, di dalam Dia kita dipisahkan. Dan hanya dengan berada di dalam Dia dan mengalami pengampunan dosa-dosa melalui darah-Nya kita dipanggil menjadi orang-orang kudus (cf. Wah 1:5-6; 5:9-10). c. Adalah hal yang menarik untuk memperhatian kata yang kontras antara “hamba-hamba” dan “Orang-orang Kudus”. Melalui titel tersebut, Paulus dengan segera merendahkan dirinya dan meninggikan mereka, yang kepadanya ia menulis. Paulus mempraktekkan hal yang ditulisnya kemudian tentang kerendahan hati (Fil 2:3). [Education & Ethics] 2. Secara khusus, surat ini adalah bagi Orang-orang kudus di Filipi a. Jemaat di Filipi, permulaan jemaat terdapat pada Kis 16:9-15. Di mana Paulus mendapat panggilan melalui penglihatan, dimulai dengan pertobatan Lydia. b. Permulaan pertumbuhan terdapat dalam Kis 16:16-40, melalui pertobatan seorang kepala penjara dan keluarganya. c. Melalui persekutuan di rumah Lydia. d. Melalui kedatangan Lukas setelah Paulus tiba. 3. Karakteristik jemaat Filipi a. Umumnya adalah orang Yunani (terlihat melalui ketadaan sinagoge di sana). b. Umumnya wanita (terlihat melalui pertemuan di rumah Lydia dan referensi di 4:2). c. Sangat mendukung dalam pekabaran Injil (Fil 4:15-16). d. Menyediakan kebutuhan orang-orang kudus di wilayah yang lain (2 Kor 8:1-5). e. Memperhatikan Paulus saat dalam keadaan tertekan (Fil 4:10,14). II. B. JUGA DITULISKAN KEPADA “PARA PENILlK JEMAAT DAN DIAKEN” Melalui ayat ini kita melihat Organisasi gereja lokal yang Allah kehendaki a. dibangun oleh jemaat b. dikoordinir oleh Penilik Jemaat, (oversees: yang menjagai dan memelihara kerohanian Jemaat; Presbyters/Pastors (cf. Kis 20:17, 28; 1 Pet 5:1-2, memberikan makan Jemaat yang dilayani). Menurut Perjanjian Baru, mereka dipilih dengan syarat-syarat yang terdapat dalam 1 Tim 3:8-13; 1:15-19). Selalu ada kemajemukan di dalam jemaat (cf. Kis 14:23; 20:17; Fil 1:1). c. dibantu oleh para diaken [diakonos {dee-ak'-on-os}], titel yang dipakai: “hamba” atau “pelayan”, dipiiih juga dengan beberapa persyaratan (1 Tim 3:8-13), yang berperan untuk memenuhi kebutuhan jemaat, dibawah koordinasi dari Penilik. Kesimpulan: Jemaat Filipi adalah Jemaat yang dibangun dengan organisasi yang baik yang mendemonstrasikan kasih dan mendukung pelayanan Paulus. III. SALAM a. Kasih Karunia [charis {khar'-ece}], salam yang umum dipakai orang Yunani, yang artinya mengharapkan berkat/kasih atas mereka, bukan karena mereka layak. b. Damai sejahtera [shalom {shaw-lome'}], salam yang umum dipakai di Yunani, hasil dari menerima kasih karunia. c. Dari Allah Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus, sumber dari kasih karunia dan damai sejahtera yang Paulus rindukan dialami oleh Jemaat. Di mana seseorang menerima hal-hal di atas dari Allah melalui Kristus Yesus, Anak-Nya, seseorang akan benar memiliki: · Damai dengan Allah (Rom 5:1) · Damai dengan manusia (Ams 16:7) · Damai dengan diri sendiri (Fil 4:6-7) IV. UCAPAN SYUKUR ATAS PERSEKUTUAN (1:3-5) a. Memori akan persekutuan mereka adalah sumber sukacita (ay.3, setiap kali aku mengingat kamu), sukacita yang tetap, sehingga setiap kali ia berdoa ia mengingat mereka, yang dilayaninya (Kol 1:3; 1 Tes 1:2) b. Memori Sukacita tsb adalah hasil dari sharing mereka bersama dalam berita Injil; sejak hari pertama (Lydia bertobat, Kis 16:15); sampai sekarang ini (termasuk memberi dan menerima, termasuk bagi Tesalonika (Fil 4:15-16), dan sekarang saat Paulus ada di Roma menerima pemberian yang disampaikan oleh Epafroditus, 4:18). c. Hal ini menggambarkan berkat dari memori yang menyenangkan dan persekutuan yang menciptakan mereka. – Berkat untuk Paulus disaat-saat ia sedang dalam kesulitan (dipenjara). Sekalipun dipenjara Paulus dapat berdoa dengan sukacita. Seperti ada pepatah: “God gave us memory so that we might have roses in December”. – Namun memori dapat menjadi kutukan daripada berkat, jika kita mengunakan hidup dalam dosa dan mengalami masalah dengan sekitar kita. Seperti seseorang mengatakan: “Most People live the first half of their life making the second half of their life miserable” . Jika kita ingin memori yang menjadi berkat bagi kita, kita harus menjadi berkat bagi orang lain. Persekutuan yang indah yang dimiliki Paulus dan jemaat diciptakan melalui, persekutuan dengan berita Injil Yesus Kristus. Dan juga bersama memnyebarkan Injil, langsung atau tidak langsung melalui mendukung mereka yang mengajar. Betapa menyenangkannya hal ini bagi Paulus yang sekalipun harus mengalami di penjara, dapat mengingat kembali kebelakang akan hubungannya dengan jemaat Paulus yang merupakan memori sukacita. d. Keyakinan Paulus akan kehendak Allah yang akan meneruskan pekerjaan-Nya di antara jemaat Filipi (6-7) – kepastian akan kesetiaan Allah sendiri dalam Firman: menolong orang percaya dalam menghadapi pencobaan (1 Kor 10:13), menyediakan pengampunan saat orang percaya jatuh dalam pencobaan (1 Yoh 1:9; 2:1). – Kepastian akan kesetiaan Jemaat Filipi, di mana jemaat bersedia berbagi saat Paulus dipenjara (2:29-30), bersedia untuk berbagi dalam mendukung Paulus, hal ini dikarenakan mereka berbagi bersama dalam anugerah Allah. e. Mengingatkan orang percaya bahwa tidak pernah sendirian dalam bertumbuh sebagai orang kristen, karena: – Allah yang memulai pekerjaan yang baik dalam pertobatan orang percaya. termasuk di dalamnya: Providensia Allah yang memberikan kepada orang percaya kesempatan untuk mendengarkan Injil (Tit 2:11), dan Regenerasi Allah, ketika orang percaya meresponi Injil (Tit 3:4-7) – Dalam melanjutkan iman percaya, orang percaya harus mengerjakan keselamatan (work out your salvation), Allah juga disitu (God work in) bersama orang percaya, maka orang percaya harus bekerja sama dengan Allah (2:12); tetapi Allah yang bekerja di dalam orang percaya (2:13). Dan Ia akan menyediakan pertolongan yang kita butuhkan (4:13) – Pertolongan Allah akan selalu beserta dengan kita sampai hari kedatangan Tuhan Yesus Kristus (2 Tes 1:10; 11-12). – Ia yang akan menyempurnakan (ay 6; Ibr 1:12-14). f. Kerinduan Paulus kepada Jemaat Fiiipi, Allah menjadi saksi dan kasih mesra Yesus Kristus. V. DOA PAULUS BAGI JEMAAT FILIPI 1. Semoga kasihmu makin melimpah, kasih mereka sudah amat nyata kepada Paulus (4:15-16); Jemaat yang membutuhkan di Yerusalem (2 Kor 8:1-5); namun prinsip di sini, kasih harus selalu bertumbuh! Dalam mengembangkan karakter seperti Kristus (2 Pet 1: 5-8). 2. Dalam pengetahuan yang benar (prinsip moral yang benar) dan dalam segala macam pengertian (memiliki hikmat untuk melakukan prinsip moral tersebut, Yak 1:5; Ams 2:1-9). 3. Agar mereka dapat memilih yang baik/Execellent, supaya suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus; Penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus (1 Yoh 3:16; Fil 4:13) Untuk memuliakan dan memuji Allah (Mat 5:16; 1 Pet 2:12). VI. KESAKSlAN PAULUS DALAM PENJARA (12-18) 1. Filipi Tahu keadaan Paulus (4:14). 2. Filipi tidak usah kuatir berlebihan, karena: Pemenjaran itu akibat dari mengabarkan “Kabar Baik” dan bukan kabar buruk. Menyebabkan kemajuan Injil. 3. Kabar Baik masuk ke dalam penjara. Menjadi contoh bagi orang lain untuk melakukan penyebaran Injil (14); sekalipun ada yang bermotivasi lain (15-18), namun Paulus tetap bersukacita (18). VII. MEMULIAKAN KRISTUS DALAM HIDUP ATAU MATI (19-26) 1. Memuliakan Kristus dalam kehidupan, melalui sikapnya kepada (21), fokus hidupnya (3:7-8); melayani Kristus (Gal 2:20, 22). Selama hidup (25-26). 2. Memuliakan Kristus dalam kematian (21, 23). 3. Bagaimana Paulus bersedia untuk hal di atas? (2 Tim 4:6-8), melalui kesetiaannya, bahkan sampai mati (menurut tradisi Paulus mati martir dalam penguasaan kaisar Nero). VII. NASIHAT PAULUS BAGI JEMAAT (27-30) 1. Tetap berjuang, berpadanan dengan Injil Kristus. 2. Tiada digentarkan oleh pihak lawan. 3. Rela menderita = kasih karunia. ____________ Kepustakaan: Baker, D. Philippians, Jesus Our Joy Brill, J. W. Tafsiran Surat Filipi ___. Dokumen “Phillipians”. USA: Calvin College Fee, Gordon. D. Paul’s Letter to the Philippians O’Brien, P. The Epistle to the Philippians