ALAMAT REDAKSI

PO.Box 118 Temanggung 56200
JAWA TENGAH - INDONESIA
HP/SMS/WA.085228085470

CP: Pdt. HOSEA AGUS SUSANTO,S.Pd.K

MEMBANGUN KOMUNIKASI YANG BERMAKNA DALAM KELUARGA

No Comments
Ayat Pokok:
Ulangan 6:4-9;1 Tesalonika 5:11

Pendahuluan
Komunikasi dalam keluarga sangatlah penting, bahkan bukan saja dalam keluarga, tetapi meliputi seluruh sendi-sendi kehidupan ini. Ketrampilan berkomunikasi menjadi salah satu penentu kesuksesan dan keberhasilan kita.

Namun, kemajuan teknologi menjadi salah satu tantangan tersendiri dalam membangun komunikasi yang bermakna dalam keluarga.
Di era digital saat ini, gadget atau gawai yang seharusnya menjadi alat yang membantu komunkasi malah seringkali menjadi penghambat komunikasi. Karena masing-masing sibuk dengan gadget, mengakibatkan komunikasi yang mendalam dan bermakna menjadi jarang dilakukan. 

Bagaimana membangun komunikasi yang bermakna dalam keluarga?
1. Bangunlah komunikasi dari hati ke hati.
Di dalam keluarga, biasakan membangun komunikasi pada tingkat ketiga,  yaitu komunikasi dari hati ke hati. Namun sebelum terbangun komunikasi ini, pastikan bahwa di dalam rumah terdapat atmosfer sorgawi, yaitu anugerah yang berlimpah-limpah dimana terdapat kasih dan penerimaan tanpa syarat  di dalam keluarga.

2. Jadilah pendengar yang baik.
Dalam dunia komunkasi saat ini terdapat istilah"pubbing", yang berarti mengabaikan lawan bicara dan lebih fokus pada ponsel.  Phubbing ini sangat tidak baik bagi interaksi di dalam keluarga dan juga interaksi sosial. 
Di dalam keluarga sering terjadi antar anggota keluarga tidak mendengarkan dengan sungguh-sungguh apa yang disampaikan oleh anggota keluarga lainnya, karena ia sibuk dengan gadgetnya.

Mari kita belajar dari pribadi Tuhan Yesus.
Dalam Markus 10:49, kita dapat melihat bahwa Tuhan Yesus adalah pendengar yang baik, dimana Ia berhenti dan mendengar Bartimeus yang bereru dan minta tolong kepada-Nya.

Saat kita mau mendengarkan dengan sungguh-sungguh apa yang disampaikan keluarga kita, kita  bukan hanya dapat mengerti kebutuhan mereka, namun juga memberikan kesempatan bagi kita untuk menawarkan diri menolong mereka.

Bagi seseorang yang sedang dalam masalah, memiliki seseorang yang mau mendegarkan dengan sungguh sudah merupakan hal yang sangat meringankan beban mereka. 

3. Saling mendorong dan menguatkan
1 Tesalonika 5:11, "Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan. "

Komunikasi di dalam keluarga harus dipenuhi dengan motivasi untuk saling mendukung dan menguatkan. Kita harus memperhatikan perkataan-perkataan kita di dalam keluarga. Jika kita tidak perhatikan, jangan-jangan tanpa kita sadari terdapat pola yang salah dalam pola komunikasi kita; misalnya selalu mengkitik, merendahkan, komplain terhadap semua hal, dll.

Penutup
Didalam keluarga Kristen, semua anggota keluarga harus bertumbuh menjadi murid Kristus, lewat relasi dalam keluarga. Bangunlah relasi menjadi relasi yang kuat melalui pola komunikasi yang bermakna.

SEKILAS INFO
Dapatkan 1209 Materi khotbah Powerpoint Aneka Tema
Dengan donasi Rp.99.000,00
Silakan hubungi kami via WA ke
Atau Klik