Roma 7:14-23
Pendahuluan
Sebentar lagi kita akan merayakan kemerdekaan negara kita, Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sejak tanggal 17 Agustus 1945, bangsa kita telah merebut kembali hak kemerdekaanya yang telah dirampas oleh para penjajah, baik oleh Belanda selama 350 tahun, maupun oleh Jepang selama 3,5 tahun. Kemerdekaan adalah sebuah kenyataan sejarah bagi bangsa ini yang pantas untuk kita syukuri.
Namun sadarkah kita bahwa Yesus Kristus yang telah datang lebih dari 2000 tahun yang lalu telah memberikan kemerdekaan dan kemenangan-Nya atas dosa manusia kepada setiap kita sebagai orang yang percaya. Jika bangsa Indonesia berjuang merebut kemerdekaan untuk merebut kembali haknya sebagai bangsa yang merdeka tanpa dikuasai bangsa lain dan bebas mengeluarkan pendapat, mengatur diri sendiri dan mengejar cita-citanya,hal yang sama Tuhan Yesus lakukan untuk kita, supaya kita sebagai orang percaya memperoleh kemerdekaan atas hukum dosa. Roma 7:14-23 menuliskan bahwa kita berada dibawah hukum dosa yang membuat kita menjadi hamba dosa.
Ketika kita menjadi hamba dosa.
Saat kita menjadi hamba dosa, yang terjadi dalam hidup kita adalah:
a. Kita menuruti keinginan dosa dalam hidup kita ( Roma 6:12-13)
Hawa nafsu dan keinginan untuk berbuat dosa tidak dapat kita bendung, atau tahan, malah sebaliknya, saat kita berusaha menahannya, justru membuatnya semakin menjadi-jadi.
b. Kita tidak bisa melakukan yang baik, malah sebaliknya, yang tidak baik yang kita kerjakan
(Rom 7:15)
Kita ingin melakukan yang baik saja dalam hidup ini, tetapi malah sebaliknya kita melakukan kejahatan, baik dimata Tuhan dan juga manusia.
c. Kita menjadi malu dan hidup kita mengalami kematian rohani ( Rom 6:21-23).
Saat kita selesai melakukan dosa, yang tinggal hanya rasa malu dan penyesalan. Dan selalu penyesalan datangnya belakangan.
d. Kita menerima penghukuman kekal dari Tuhan
Alkitab mencatat bahwa upah dosa ialah maut, dan murka Tuhan ada atas hidup kita. Inilah yang terjadi saat hidup kita menjalani hidup sebagai manusia lama di luar Kristus. Tetapi saat ini kita sebagai orang-orang yang percaya dan menerima penebusan Yesus Kristus di kayu salib, kita bersyukur bahwa Allah telah membebaskan kita dari semua jerat dosa.
Yesus datang untuk memberikan kemerdekaan bagi kita atas kuasa dosa yang telah sekian lama membelenggu dan menjajah hidup kita. Mari terimalah anugerah-Nya yang luar biasa. Firman Tuhan berkata"siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh Kudus kepada kita."
Yang terjadi saat kita meneriama Tuhan Yesus Kristus.
Saat kita menerima Tuhan Yesus Kristus dalam hidup kita, maka yang terjadi adalah:
a. Kita kembali menerima hidup sesungguhnya
Dalam Yohanes 10:10, Tuhan Yesus bersabda,"Aku datang untuk memberikan hidup, hidup dalam kelimpahan". Saat kita dikuasai dosa, maka kita tidak memilik hidup. Hidup kita dikontrol dan dikendalikan oleh keinginan dosa yang terus menerus ada dalam hidup kita. Dan kita diperbudak oleh dosa tersebut, sehingga yang terjadi kita kalah dan mengalami kegagalan demi kegagalan. Hati dan rohani kita dibutakan oleh dosa. Semuanya akan dikembalikan oleh Tuhan, saat kita menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi kita.
b. Kita menerima Roh Allah dalam hidup kita.
Dalam 2 Korintus 3:17 dicatat,"Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.
Roh Allah yang ada dalam hidup kita memberikan kemerdekaan.
Roh Allah yang ada dalam hidup kita memberikan kemerdekaan.
c Kita diyakinkan mendekati tahta Allah
Baca: Efesus 3:12, Ibrani 9:13-14, 22
d. Kita hidup sebagai hamba-hamba Allah
Dalam 1 Petrus 2:16 dicatat,"Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah.
Penutup
Kehadiran Yesus, Tuhan yang menjadi manusia, telah menyelamatkan kita. Karya penyelamatan di kayu salib, kesediaan-Nya tinggal dalam diri kita, dalam hidup kita, di dalam Roh-Nya yang kudus, membuat kita bisa melewati angin ribut dan badai pencobaan. Kehadiran-Nya membuat hidup orang yang percaya berakhir dengan "happy Ending".
Mari kita menyukuri anugerah Tuhan ini dengan hidup seturut firman-Nya