ALAMAT REDAKSI

PO.Box 118 Temanggung 56200
JAWA TENGAH - INDONESIA
HP/SMS/WA.085228085470

CP: Pdt. HOSEA AGUS SUSANTO,S.Pd.K

POLA ASUH ANAK DAN KEHARMONISAN KELUARGA

No Comments
POLA ASUH ANAK DAN KEHARMONISAN KELUARGA
Sessi  2
METODE TUHAN YESUS DALAM MENDIDIK ANAK
Disampaikan dalam Seminar Pendidikan Anak
PPA DIASPORA
Selasa, 21 Januari 2020
Tempat GSJA Kemiri- Kaloran

Pendahuluan
Pola artinya: patron, pedoman, cara atau gambar.
Asuh dari kata  mengasuh, medidik atau merawat, mememihara.
Anak adalah laki-laki atau perempuan yang belum dewasa. Keturunan pertama dari sepasang suami isteri.
Pola asuh anak adalah: cara orang tua dalam mendidik anak.

Keharmonisan berasal dari kata harmonis, atinya selaras,serasi, rukun
Keluarga adalah: unit pertama dalam masyarakat yang terdiri atas suami, isteri dan anak-anak mereka. Keluarga adalah lembaga pertama dan satu-satunya yang dibentuk langsung oleh Tuhan.

Hubungan pola asuh anak dengan keharmonisan keluarga.
Pola asuh anak yang benar akan menentukan keharmonisan dalm hubungan masing-masing anggota keluarga.

Amsal 22:6 “ Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.”

Keluarga adalah pihak yang paling pertama memberikan perlakuan kepada anak-anaknya.
Sebagian besar waktu seorang anak dihabiskan dilingkungan keluarga.

3 MACAM POLA ASUH ANAK
A. Pola Otoriter.
B. Pola Asuh Permisif           
C. Pola Ororitatif

BAGAIMANA POLA ASUH ANAK MENURUT FIRMAN TUHAN?
A. KASIH
B. KONTINU
C. KETELADANAN

BAGAIMANA MENJAGA KEHARMONISAN DALAM MENGASUH ANAK?
A. KERJASAMA
B. KESEHATIAN
C. KETERBUKAAN

METODE TUHAN YESUS DALAM MENDIDIK ANAK
Matius 11:28-30
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu, Pikulah kuk yang Kupasang, dan belajarlah kepada-Ku, karena Aku lemah lembut, dan rendah hati,  dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.”

Pola Yesus mengajar
a.    Datang kepada Yesus
  • “Marilah kepada-Ku..”(Ay.28)
  • Terkadang seolah-olah kita buntu menghadapi persoalan dalam mendidik anak. Dalam keadaan demikian, datanglahlah kepada Tuhan Yesus dan mintalah hikmat dari pada-Nya. Maka, Roh Kudus akan memberikan hikmat sehingga kita dapat mengambil keputusan dengan tepat.
  • Sebagai orang tua kita harus menjadi pribadi yang akrab dengan anak-anak kita, sehingga anak-anak tidak canggung, tidak sungkan, tidak takut, untuk datang kepada orang tuanya sebab ia percaya bahwa orang tuanya adalah sandaran hidup yang dapat dipercaya terutama saat mengalami permasalahan.
  • Orang tua harus dapat menjadi sahabat bagi anak-anak mereka.

b.    Berikan tanggung jawab.
  •  “Pikulah Kuk yang kupasang...” (Ay.29)
  • Orang tua harus menanamkan tanggung jawab sejak awal akan tanggung jawab sebagai umat Tuhan dan sebagai seorang anak dalam sebuah keluarga.
  • Dalam diri anak terkandung potensi dan kapasitas yang besar dank arena itu harus diberdayakan dan dimaksimalkan. Caranya adalah dengan melatih dan memberikan tanggung jawab.
  • Anak harus diberikan kesempatan dan keberanian mencoba melakukan sendiri ( Orang tua hanya mengawasi)
  • Yakinkan anak kita bahwa kegagalan hanyalah sebuah kesempatan untuk bangkit dari kejatuhan. Kegagalan adalah sukses yang tertunda.
  • Mengasihi Vs. Memanjakan
  • Jangan terlalu melindungi anak, kecuali dalam kondisi bahaya atau benar-benar tidak mampu.
  • Usahakan menahan diri untuk tidak segera menolong bila anak mengalami kesulitan, tidak member kemudahan atau jalan pintas.
  • Ajar dan latihlah anak kita untuk membuat keputusan dan bertanggungjawab atas keputusannya.
  • Nyatakana penghargaan dan pujian Anda, bila anak melakukan suatu tindakan atau suatu pencapaian sekecil apapun.
  • Gunakan kisah perjuangan  Anda untuk  menyatakan bahwa Anda mengasihi dia dan untuk memotivasi anak  berjuang.
c.    Jadilah sebagai teladan bagi anak-anak kita
  • ".... dan belajarlah kepada-Ku.." ( Ay.29)
  • Orang tua harus menjadi panutan dan teladan bagi anak-anak.
  • Teladan dalam hal apa? Kelemahlembutan, kerendahan hati.
Penutup
Sebagai orang tua kita harus menyadari bahwa anak adalah titipan Tuhan yang harus kita didik dengan penuh rasa tanggung jawab. Mengapa ada anak yang kurang ajar? Bisa jadi karena kurang diajar.

CATATAN
Bagi Bapak/Ibu/Sdr/i yang membutuhkan materi powerpoint dari khotbah ini secara cuma-cuma, silakan kirim permintaan via WA ke.0852-2808-5470 ( Cp. Pdt. Agus Susanto)

LINK INFORMASI PENTING
BAHAN KHOTBAH MUTIARA SABDA VOL.92